PLTA Kayan Siap Dibangun, Ini Perusahaan Besar yang Terlibat

Dalam pembangunannya, PLTA Kayan melibatkan berbagai pihak dalam pembangunannya. Mulai dari investor, pengembang, dan pihak yang melakukan kerja sama bisnis.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Indonesia siap dibangun akhir tahun 2019. Dalam pembangunannya, PLTA Kayan disokong lima unit bendungan. Masing-masing unit bendungan memiliki kapasitas yang beragam. Biaya investasi yang dihabiskan sebesar US$ 2,3 hingga 2,7 juta per megawatt (MW).

“(Investasinya) US$ 2,3-2,7 juta per MW. Kenapa tinggi? Karena akses ke lokasi butuh ekstra, termasuk jadi cost tersebut,” ungkap Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy Co. Ltd, Khaerony, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Pembangunan PLTA Kayan melibatkan perusahaan besar

Ada beberapa pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan PLTA Sungai Kayan. Pihak ini dinilai memiliki kapasitas dan kemampuan yang baik di bidangnya, sehingga pembangunan PLTA Kayan secara kualitas tetap terjamin. Berikut ini profil beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembangunan PLTA Sungai Kayan.

  1. Power China

Proyek pembangkit listrik tenaga air Sungai Kayan ini didanai oleh Powerchina. Powerchina juga telah menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama untuk PLTA Hydropower 1 sampai 5 di Sungai Kayan.

Power China semacam BUMN yang berdiri di bawah naungan negara China. Didirikan pada tanggal 29 September 2011. Perusahaan ini berafiliasi dengan Sinohydro Group Ltd, HydroChina Corporation, State Grid Corporation of China, dan China Southern Power Grid Co Ltd. Hal ini sebagaimana tercantum dalam website resminya yang beralamat di en.powerchina.cn.

Perusahaan konstruksi ini berfokus mengembangkan seluruh rantai energi dan sumber daya secara global, sumber daya air dan lingkungan, infrastruktur, dan industri real estat. Selain itu, perusahaan ini juga bergerak di bidang energi dan listrik, pemeliharaan air, kereta api dan kereta bawah tanah, jalan, bandara, bangunan, tata kelola lingkungan air, infrastruktur kota, dan masih banyak lagi.

Di bidang energi, Power China juga memiliki kapasitas dalam perencanaan tinjauan nasional tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, dan energi bersih lainnya, termasuk sumber energi baru. Perusahaan ini memang berfokus pada bidang energi yang berteknologi tinggi. Sebagai penunjang, Power China memiliki delapan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) nasional. Selain itu, sebanyak 86 anak perusahaannya telah diidentifikasi sebagai perusahaan berteknologi tinggi.

PLTA Kayan akan dibangun Adhi Karya (moneter.id)
  1. PT Adhi Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) jadi salah satu perusahaan milik negara yang terlibat dalam pembangunan PLTA Sungai Kayan, Kalimantan Utara. Adhi Karya juga membantu pembangunan PLTA secara langsung.

Adhi Karya bergerak di bidang konstruksi, EPC, properti, real estat, investasi infrastruktur, pelaksanaan infrastruktur dan fasilitas kereta api, serta pengadaan barang dan jasa hotel. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada 11 Maret 1960.

Sebagai perusahaan konstruksi, reputasi yang dimiliki Adhi Karya cukup bagus. Perusahaan ini mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. Dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan.

Dalam ranah pembangunan pembangkit listrik, PT Adhi Karya juga telah memiliki beberapa pengalaman. Sebagaimana yang tercantum dari situs resminya, adhi.co.id, ada beberapa pembangkit listrik yang pernah ditangani. Beberapa di antaranya seperti PLTU Tembilahan, PLTU Sintang, dan PLTU Kaltim. Saat ini PT Adhi juga sedang membangun PLTA di Sungai di Sungai Asahan yang bekerja sama dengan Shimizu Jepang.

Dilansir dari antaranews.com, Adhi Karya telah menandatangani perjanjian pelaksanaan proyek PLTA Kayan di Kantor Staf Kepresidenan pada 15 Agustus 2019 lalu. Direktur Operasi II PT Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, juga berjanji akan berikan kualitas terbaik untuk PLTA Kayan.

Terkait kerja samanya dengan China Power, Pundjung Setya Brata mengaku bukan kali pertama kedua perusahaan melakukan kontrak kerja sama. Sebelumnya juga sempat melakukan kerja sama dalam pembangunan PLTA Balikpapan.

“China Hydro bukan mitra asing asing bagi kami karena kami juga pernah melakukan kerja sama kerja sama dengan China Hydro dalam pembangunan PLTA Balikpapan berkapasitas 2×110 MW yang terletak di Kalimantan Timur,” kata Pundjung yang dikutip dari antaranews.com, (15/08). Adhi Karya sendiri telah menandatangani kontrak kerja sama terkait pembangunan PLTA Kayan dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan Power China.