PLTA Kayan Positif Dibangun Akhir Tahun 2019

Sebentar lagi Indonesia akan memiliki PLTA terbesar se-Asia, yaitu PLTA Kayan. Pembangkit listrik ini akan dibangun di Kalimantan Utara.

Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sebentar lagi jadi tuan rumah pembangunan PLTA terbesar di Indonesia. Pembangkit listrik tersebut akan memanfaatkan aliran Sungai Kayan. PLTA Kayan diproyeksi mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 Megawatt (MW).

PLTA Kayan dapat dana hibah dari PowerChina

Dalam pembangunannya, PLTA Kayan akan dinahkodai dua perusahaan, yaitu PT Kayan Hydro Energy (KHE) dan PowerChina. Direktur Operasi KHE, Khaerony, menjelaskan bahwa PLTA Sungai Kayan akan dibangun melalui lima tahapan. Ia juga mengatakan bahwa butuh waktu kurang lebih 25 tahun untuk menuntuaskan megaproyek tersebut.

Nantinya, PLTA Kayan akan dibangun di atas lahan seluas 2.600 hektare (ha). Kapasitas energi yang dimiliki PLTA ini merupakan akumulasi dari lima bendungan dengan lima unit pembangkit. Masing-masing pembangkit memiliki kapasitas yang berbeda-beda.

Untuk tahap pertama, pembangunan akan dimulai dari bendungan unit satu. Unit ini berkapasitas sebesar 900 MW. Setelah selesai tahap satu, dilanjut ke unit dua yang berkapasitas sebesar 1.200 MW.

Jeda waktu yang dibutuhkan untuk membangun unit satu dan dua sekitar satu tahun. Setelah selesai, pembangunan unit ketiga dan keempat bisa dimulai. Unit tiga dan empat memiliki kapasitas yang sama, yakni masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima sebesar 3.300 MW.

Power Construction Corporation of China (PowerChina) sendiri telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Indonesia Kayan Hydropower Energy. MoU tersebut berisi nota kesepahaman terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga air, dengan total investasi sebesar US $ 17,8 miliar.

Dilansir dari thejakartapost.com, Guo Xiaodan, perwakilan dari Sinohydro Corporation sempat memberikan keterangan terkait pembangunan PLTA. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan studi kelayakan dan desain awal dari PLTA pertama pada tahun 2013.

Sinohydro Corporation telah melakukan kajian terkait pembangunan PLTA Kayan (flickr.com)

“PowerChina mulai mempelajari sumber daya tenaga air dari Sungai Kayan pada tahun 2008 dan menyelesaikan rencana pengembangan untuk seluruh lembah sungai serta studi kelayakan dan desain awal dari pembangkit listrik tenaga air pertama pada tahun 2013,” kata Guo Xiaodan, perwakilan dari Sinohydro Corporation, (19/04).

Perlu diketahui, Sinohydro Corporation merupakan salah satu Anak perusahaan PowerChina. Perusahan tersebut fokus pada pembangunan pembangkit listrik tenaga air. Dalam keterangannya, Xiaodan juga berharap proyek pembangunan PLTA Kayan nantinya mampu menciptakan efek pengganda yang signifikan dalam perekonomian Kaltara.

Pemerintah Kalimantan Utara sendiri menilai, provinsi mereka memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Di bidang energi, potensi pembangkit listrik tenaga air di Kaltara diproyeksi sekitar 33.000 MW. Proyeksi tersebut cukup besar untuk PLTA. Adanya sungai besar di Kaltara memang memungkinkan bagi pembangunan pembangkit listrik tenaga air, dibuktikan dari dibangunnya PLTA Kayan di kawasan tersebut.