Mitratel Perkuat Posisi di Industri Telekomunikasi Nasional: Akuisisi 803 Menara dengan Nilai Rp1,75 Triliun

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau dikenal sebagai Mitratel, terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri telekomunikasi dengan mengakuisisi 803 menara senilai Rp1,75 triliun yang sebelumnya dimiliki oleh PT Gametraco Tunggal. Akuisisi ini menandai langkah strategis Mitratel dalam mendukung pertumbuhan industri telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Dari total menara yang diakuisisi, sebanyak 562 berada di luar Pulau Jawa, sementara sisanya, sebanyak 241 menara, terletak di Pulau Jawa. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menegaskan bahwa langkah ini sesuai dengan agenda strategis perusahaan untuk memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan konektivitas internet di berbagai daerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang merata.

Dalam keterangan tertulisnya, Teddy (panggilan akrabnya) menyatakan, “Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, tentu kami harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi industri telekomunikasi di seluruh Indonesia.”

Mitratel juga menyatakan komitmennya untuk terus menambah aset, termasuk menara dan fiber optik, serta akan terus memanfaatkan peluang akuisisi dari operator telekomunikasi yang melakukan divestasi. Pada akhir September 2023, Mitratel telah sukses membeli puluhan menara, sebagian besar berlokasi di Pulau Sumatera.

“Dalam lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan, divestasi menara dan fiber optik menjadi tren yang signifikan. Kami melihatnya sebagai peluang untuk menjadi mitra strategis bagi operator telekomunikasi dan tumbuh bersama mereka,” tambah Teddy.

Menurut laporan kinerja Kuartal III-2023, Mitratel telah mencatat kepemilikan 37.091 menara, meningkat 5.8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah kolokasi melonjak 21%, mencapai 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi. Mitratel juga berhasil memperpanjang jaringan serat optiknya dari 5.872 Km menjadi 29.042 Km.

Dengan akuisisi ini, Mitratel mengamankan posisinya di industri telekomunikasi sebagai penyedia menara telekomunikasi yang mendominasi pasar nasional dan meningkatkan tenancy ratio dengan penambahan 1.327 penyewa baru. Teddy menekankan bahwa pembelian 803 menara ini tidak hanya strategis karena lokasinya di luar Pulau Jawa, tetapi juga karena mendatangkan tambahan penyewa yang signifikan.

“Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancy ratio,” tutup Teddy. Dengan langkah ini, Mitratel siap menjadi mitra strategis bagi operator telekomunikasi dan mendukung konektivitas di seluruh nusantara.

Demikian informasi seputar Mitratel yang mengakuisisi 803 menara untuk perkuat posisinya di industri telekomunikasi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.com.