Kenaikan Suku Bunga BI: Peluang Investasi di Pasar Saham dan Obligasi Terbuka Lebar

Kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) menjadi 6,25% menandai momen penting bagi para investor untuk menggali peluang di pasar saham dan obligasi. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division dari Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengungkapkan bahwa dampak kenaikan suku bunga BI terhadap pasar obligasi dapat memberikan peluang bagi para investor.

Menurut Reza, kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan yield obligasi pemerintah, sehingga menarik minat investor  pasar saham dan obligasi yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Sementara pada obligasi korporasi, kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi biaya pinjaman bagi perusahaan, namun juga meningkatkan daya tarik obligasi korporasi dengan yield yang lebih tinggi.

“Investor perlu memilih dengan cermat obligasi yang memiliki rating baik dan tenor yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing,” ujarnya.

Reza juga menyarankan untuk memperhatikan sentimen baik dari dalam negeri maupun global. Di dalam negeri, investor perlu memperhatikan surplus perdagangan, belanja pemerintah, dan respons pelaku bisnis terhadap pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI yang lebih singkat.

Sementara dari sentimen global, investor perlu mengamati proyeksi penurunan suku bunga AS oleh The Fed yang dapat mempengaruhi pasar obligasi global, serta tetap waspada terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Investasi Pasar Saham dan Obligasi Semakin Menarik Berkat Kenaikan Suku Bunga Acuan 

Sementara itu, Fixed Income & Macro Strategist dari Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi menjelaskan bahwa keputusan BI menaikkan suku bunga dilakukan untuk menghindari risiko depresiasi rupiah lebih lanjut. Lionel memperkirakan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor menengah dan panjang kemungkinan akan meningkat sebagai akibat dari kenaikan suku bunga BI.

“Oleh karena itu, kami memperkirakan imbal hasil INDOGB 10 tahun akan meningkat lebih jauh ke 7,20%-7,40%,” katanya.

Dengan langkah-langkah yang bijaksana dan pemantauan yang cermat terhadap dinamika pasar, investor dapat memanfaatkan kenaikan suku bunga untuk meraih keuntungan yang optimal di pasar saham dan obligasi.

Demikian informasi seputar kebijakan kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.