Ekspor Gas Terancam Stop: Ada Dampak Besar Bagi Investasi Migas Indonesia?

Rencana Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Bahlil Lahadalia untuk menghentikan ekspor gas demi memenuhi kebutuhan domestik menuai tanggapan kritis dari berbagai kalangan. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Moshe Rizal mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak kebijakan tersebut terhadap iklim investasi sektor migas di Indonesia.

“Kebijakan ini dapat mengurangi daya tarik investasi karena menghilangkan fleksibilitas pasar. Apalagi jika harga gas domestik dikontrol, perusahaan berpotensi merugi,” ujar Moshe, Selasa (21/1).

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam biaya produksi gas yang tinggi. Harga gas domestik tidak sepenuhnya mengikuti mekanisme pasar, melainkan berdasarkan keekonomian lapangan.

Jika seluruh produksi gas dialihkan untuk pasar domestik dengan harga terkendali, perusahaan dapat kehilangan keuntungan signifikan.

Moshe juga mengingatkan bahwa kontrak ekspor gas biasanya bersifat jangka panjang. Jika kebijakan ini diterapkan tanpa perencanaan matang, klaim dari mitra internasional berpotensi merugikan Indonesia secara hukum dan mencoreng citra negara di mata dunia.

Meskipun demikian, Moshe mendukung upaya peningkatan pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik. Solusi yang ia tawarkan adalah peningkatan kapasitas infrastruktur gas dalam negeri.

“Pemerintah perlu berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur agar gas lebih mudah diakses dengan harga bersaing,” tegasnya.

Pada tahun 2025, kebutuhan gas nasional diproyeksikan mencapai 1.471 BBTUD dan meningkat hingga 2.659 BBTUD pada 2034. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kemandirian energi.

Namun, kebijakan seperti penghentian ekspor gas perlu mempertimbangkan keberlanjutan industri migas. “Keseimbangan antara kebutuhan domestik dan keberlanjutan investasi adalah kunci agar sektor migas tetap kompetitif,” tutup Moshe.

Demikian informasi seputar perkembangan ekspor gas yang bakal mempengaruhi Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.