Bandara Bali Utara Ditargetkan Siap Beroperasi Tahun 2025

Kementerian Perhubungan dipertengahan tahun 2019 akan segera mengeluarkan izin penetapan lokasi terkait Bandara Bali Utara yang diperkirakan akan bisa beroperasi di tahun 2025.

Merinci izin penetapan lokasi yang akan keluar di tahun 2019 ini berarti sudah bisa dipastikan bahwa pembangunan tahap awal Bandara Bali Utara akan segera dimulai pada tahun 2020. Kepastian ini diperoleh dari Gubernur Bali I Wayan Koster usai mendampingi Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, meninjau langsung lokasi rencana pembangunan Bandara Bali Utara di Dusun Tukad Ampel Desa Kubutambahan Buleleng.

Pembangunan Bandara Bali Utara yang menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini diharapkan mampu menyeimbangkan ketimpangan pembangunan antara Bali Selatan dengan Bali Utara. Di samping itu, juga bisa mendukung keberadaraan Bandara Ngurah Rai.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, kawasan Kubutambahan merupakan tempat yang paling strategis untuk pembangunan bandara baru di Bali Utara, walaupun saat ini terdapat dua alternatif lokasi lain yakni di Desa Gerokgak dan Desa Celukan Bawang.

Selain lahan yang tersedia cukup luas, lahannya juga tidak produktif dan keberadaan tempat ibadah juga sedikit sehingga bisa menekan potensi masalah saat pembebasan lahan dan pembangunan bandara.

Untuk Penetapan Lokasi ( penlok), kata Budi Karya, akan segera menerbitkannya setelah melalui studi lebih lanjut dan memastikan proses tender proyek pembangunan bandara ini akan transparan. “Kami usahakan setransparan mungkin bahwa mereka yang paling kompeten, efisien, dalam satu bidding contest,” tutur Budi Karya.

Koster optimimis, Bandara Bali Utara ini yang akan dibangun diatas kahan sekuas 442 hektare ini akan lebih nyaman dibanding Bandara Ngurah Rai yang memiliki luas kurang dari 300 hektar.