Mochtar Riady Sebut Meikarta Proyek Hunian Murah
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady menyebutkan bahwa proyek yang tengah digarap yaitu Meikarta merupakan salah satu hunian terjangkau dan murah bagi masyarakat sekitar Cikarang dan sekitarnya. Salah satu gambaran umum Meikarta adalah harga hunian adalah Rp 6 juta per meter persegi, harga ini dibawah harga umum berkisar Rp 9 juta per meter persegi.
Mochtar mengatur pembiayaan konstruksi yang tepat dan lebih efisien agar dapat tercapai keinginannya untuk menjual hunian murah dan terjangkau. “Saya jual Rp 6 juta, ternyata saya merugikan banyak developer sebab mereka ya umumnya dengan harga Rp 9 juta.
Dengan visi membangun hunian rumah murah dan terjangkau bagi masyarakat, Mochtar Riady memang getol mempersiapkan Meikarta. Mochtar Riady pendiri Lippo Group juga menyebutkan pembangunan proyek Meikarta selama ini semata-mata untuk membangun rumah yang terjangkau tapi ternyata malah direspons negatif.
“Satu kesalahan saya, hanya melihat bagaimana menciptakan rumah yang terjangkau tanpa memikirkan yang lain,” tutur Mochtar.
Namun dalam konteks pengimplementasian proyek Meikarta Mochtar menyebut banyak orang atau developer yang tidak setuju dan menganggap merugikan mereka.
Lebih jauh, menurut Anton, penjualan properti tersebut tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Menurut dia, harga properti harus dilihat dari harga produk akhir secara keseluruhan. “Jadi gak bisa dilihat dari hanya cuma harga tanah saja, yang jelas harga produk jadinya itu berapa,” ujarnya.
Anton menduga, pernyataan murah bisa muncul karena Mochtar Riady membandingkan harga apartemen Meikarta dengan apartemen yang dibangun di wilayah Jakarta. Jika menggunakan logika ini tentu harga yang lebih murah menjadi wajar karena Meikarta dibangun di area pinggiran Jakarta yang harga tanahnya memang relatif lebih murah dibandingkan di area Jakarta.
Selain itu, kata Anton, klaim hunian Meikarta murah seperti yang diklaim oleh pengusaha Mochtar Riady juga harus mempertimbangkan kemampuan pembeli. Jika harga produk properti sesuai dengan daya beli masyarakat dan tingkat kemampuan kredit atau melakukan cicilan masing-masing individu hal ini bisa pula dianggap harga yang murah atau terjangkau.