Minat Tinggi! 14 Perusahaan Bersaing Gantikan Zarubezhneft di Blok Tuna
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan perkembangan terbaru terkait proses pencarian operator pengganti untuk Blok Tuna, yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan Rusia, Zarubezhneft. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengonfirmasi bahwa pembukaan data room Blok Tuna sedang berlangsung, dan hingga saat ini, 14 perusahaan menunjukkan minat untuk menggantikan posisi Zarubezhneft.
“Sejumlah perusahaan telah menyampaikan penawaran dan ketertarikan, dengan total 14 perusahaan, jika tidak salah,” ujar Dwi di Gedung Kementerian ESDM pada Senin (5/2/2024).
Perusahaan yang menunjukkan minat tersebut berasal dari luar negeri, dan mereka diberi batas waktu hingga Maret 2024 untuk menyampaikan keseriusan mereka. Dwi menegaskan bahwa keputusan resmi mengenai penggantian operator diharapkan akan diambil pada bulan April 2024.
Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, sebelumnya menyatakan harapannya agar proses divestasi Zarubezhneft dari Blok Tuna dapat selesai dalam tahun ini. Hal ini diperlukan mengingat gas yang dihasilkan dari Blok Tuna memiliki calon pembeli potensial dari Vietnam.
“Gas yang dihasilkan rencananya akan disalurkan ke Vietnam. Kami berharap proses ini selesai tahun ini untuk memastikan kepastian operator baru,” ujar Nanang di Gedung Kementerian ESDM pada Selasa (2/1/2024).
Sebagai informasi tambahan, Blok Tuna saat ini dioperasikan oleh perusahaan asal Inggris, Harbour Energy, melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara itu, Zarubezhneft, perusahaan migas milik pemerintah Rusia, sebelumnya memegang hak partisipasi sebesar 50% di Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.
Proses divestasi ini terpicu oleh sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris terhadap Harbour Energy, yang menjadi dampak dari keterlibatan Zarubezhneft, mitra bisnis mereka di Blok Tuna, yang berasal dari Rusia. Dengan demikian, pencarian operator pengganti di Blok Tuna menjadi sebuah langkah strategis dalam menjaga kelangsungan proyek dan menyesuaikan dengan dinamika geopolitik dan regulasi internasional.
Demikian informasi seputar perebutan investasi di Blok Tuna. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.