ITMG Raih Kesuksesan: Produksi Batu Bara 13,4 Juta Ton, Pendapatan Capai US$1,8 Miliar
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menunjukkan kinerja luar biasa dengan mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 13,4 juta ton hingga September 2023, meningkat 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini tidak hanya melebihi target, namun juga didukung oleh kondisi cuaca yang bersahabat dan manajemen operasional yang efektif.
Meskipun harga acuan batubara global cenderung menurun, ITMG tetap solid dengan pendapatan bersih mencapai US$1,8 miliar pada kuartal III/2023. Laba kotor yang mencapai USD610 juta dan marjin laba kotor sebesar 33% menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi. Rata-rata total biaya tercatat sebesar US$83 per ton, mengalami penurunan sebesar 7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih ITMG selama sembilan bulan pertama tahun 2023 mencapai US$405 juta.
ITMG juga menunjukkan stabilitas keuangan dengan posisi kas dan setara kas yang kuat, mencapai US$0,9 miliar. Laba bersih per saham ITMG mencapai USD0,36 per saham, mencerminkan performa positif perusahaan di pasar.
Pada periode yang sama, ITMG mencatat volume penjualan sebesar 15,3 juta ton, dengan tujuan pasar utama termasuk China, Indonesia, Jepang, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain di Asia Pasifik dan Eropa. Manajemen ITMG telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2023, dengan volume produksi yang diharapkan mencapai 16,9 juta ton dan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton. Sebanyak 77% dari target penjualan tersebut telah memiliki harga jual tetap, sementara 23% sisanya mengacu pada indeks harga batubara.
Dalam upaya untuk terus berkembang, ITMG terus mengembangkan tambang baru, salah satunya adalah PT Graha Panca Karsa (GPK). Dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 5.060 hektar, GPK telah memulai persiapan operasional tambang, termasuk pembersihan lahan, pembangunan area pelabuhan dan jalan angkut, serta pengeboran untuk pengambilan sampel geoteknik. GPK diharapkan memulai produksi batubara pada tahun 2024, yang akan meningkatkan volume produksi ITMG secara keseluruhan dan meningkatkan kualitas batubara yang dimiliki perusahaan.
Selain fokus pada industri batu bara, ITMG juga menetapkan arah strategis dalam bisnis energi terbarukan. Perusahaan berencana untuk mengembangkan ladang panel surya dan sumber energi terbarukan lainnya. Dalam konteks ini, ITMG telah memperluas portofolio bisnisnya melalui anak usaha, PT ITM Bhinneka Power (IBP), yang baru-baru ini mengakuisisi 65% saham PT Centra Multi Suryanesia Aset (Suryanesia). Langkah ini sejalan dengan komitmen ITMG dalam mendukung bisnis atap surya melalui model bisnis “Solar-as-a-Service”. Model ini memungkinkan pelanggan untuk menggunakan sistem atap surya tanpa investasi awal dan membayar biaya bulanan sesuai dengan listrik yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
Dengan pencapaian gemilangnya di industri batu bara dan langkah strategis dalam energi terbarukan, ITMG terus membuktikan diri sebagai pemimpin yang inovatif dan berkelanjutan dalam sektor pertambangan dan energi di Indonesia.
Demikian informasi seputar produksi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.com.