Indonesia Siap Jadi Negara Utama Pengekspor Produk Halal

Indonesia menjadi salah satu Negara terbesar di dunia dengan mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam. Melihat fakta ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) siap mendorong ekspor makanan dan minuman halal ke sejumlah negara. Hal ini dilakukan sebagai upaya memacu kinerja ekspor nasional dan neraca transaksi berjalan.

Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Perencanaan Pembanguna Nasional / Kepala Bappenas sudah mentargetkan Indonesia nantinya dalam beberapa tahun kedepan akan bisa masuk dan menjadi Negara utama eksportir produk halal. Saat ini posisi Indonesia masih menjadi net importir atau dalam bahasa lain lebih banyak melakukan impor daripada ekspor.

Bambang menambahkan, sejauh ini sektor manufaktur di Indonesia yang menjadi prioritas untuk terus didorong agar merambah pasar internasional.

“Sektor manufaktur kita mungkin akan prioritaskan beberapa (produk) saja. Tapi yang kita dorong adalah makanan dan minuman. Karena sejumlah perusahaan sudah ada yang bisa membangun pabrik produksinya di luar Indonesia,” tegasnya dilansir dari gomuslim.co.id.

Selain produk makanan dan minuman yang memang menjadi keunggulan Indonesia, sektor lain yang juga bisa dikembangkan serta diekspor adalah pariwisata halal dan tekstik berupa pakaian. Menurutnya, sektor ini juga memiliki peluang dan pangsa pasar yang besar apalagi beberapa segmen Indonesia sudah mulai memggarap secara serius hanya perlu melakukan beberapa finishing.

Salah satu yang bisa menjadi pasar ekspor potensial bagi produk-produk halal Indonesia yaitu negara-negara di Afrika karena penduduk negara-negara di sana mencapai 1 miliar orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% merupakan penduduk beragama Islam. Laju pertumbuhan penduduk di Afrika juga tergolong tinggi.

Bambang menyebut hampir semua produk halal Tanah Air mempunyai potensi untuk diekspor ke Afrika. Produk halal yang dapat dikelola untuk dapat berkontribusi positif antara lain sektor industri makanan dan minuman, sektor industri farmasi, dan sektor industri kosmetika.

Selain negara-negara di Afrika, Asia Tengah juga dinilai sebagai kawasan yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pasar produk halal Indonesia. Ia menilai, untuk menjangkau pasar-pasar potensial tersebut, industri halal di Indonesia harus mampu berorientasi ekspor terlebih dahulu.