Indonesia Pasar Menggiurkan Investasi Properti
Populasi manusia yang dari tahun ketahun semakin meningkat dan bertambahnya jumlah bangunan mengubah Indonesia menjadi pasar strategis di dunia untuk investasi saham properti.
Menurut data dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa ada beberapa wilayah yang menjadi tujuan utama investasi property seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur , Jawa Tengah dan Bali.
Pasar Indonesia dinilai sangat potensial nilai investasi porperti tahun 2017 mencapai Rp 450 triliun, kemudian pada 2019 bisa mencapai Rp 933 triliun.
Angka ini menjadi indikasi semakin naiknya nilai angka investasi di Indonesia terutama di investasi properti yang semakin menggeliat.
Faktor pendukung tak lepas dari kebijakan pemerintah sudah mulai memberlakukan berbagai kemudahan perizinan di seluruh sektor, di pusat, provinsi, pemerintah kota, kawasan perdagangan dan kawasan ekonomi menjadi satu pintu.
Berbagai kemudahan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintahan Joko Widodo menjadikan banyak investor bukan hanya dari dalam negeri tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu contoh investor asing yang menginvestasikan dana untuk investasi properti di Indonesia adalah Pemerintah Singapura, Government of Singapore Investment Corporation (GIC) Pte, telah sepakat untuk menanamkan investasi 500 juta dollar AS (Rp 65 triliun) pada proyek properti di Indonesia, dengan fokusnya di kawasan pusat bisnis Jakarta.
Saat ini perusahaan dalam negeri maupun mancanegara mulai menyasar investasi properti perumahan di berbagai kawasan daerah di Indonesia.
Kebutuhan akan hunian murah dan nyaman memang masih menjadi permasalah pelik bagi masyrakat Indonesia.
Oleh karena itu mulai tahun 2017 dan 2018 mulai muncul program-program perumahan atau hunian yang menawarkan harga miring.
Jangkauan daya beli masyarakat memang bisa dibilang masih rendah, berbagai program pemerintah juga mulai mengakomodir permasalahan hunian bagi masyarakat kalangan menengah kebawah.
Jika nilai angka investasi ini semakin banyak dan berlanjut bukan mustahil jika pada tahun 2019 investasi properti bukan hanya menjadi kebutuhan pokok akan hunian melainkan masyrakay mulai memainkan peranan sebagai salah satu pelaku bisnis di sektor investasi properti.