Jenis Investasi Untuk Pemula yang Aman Namun Cuan

Investasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kekayaan tanpa harus bekerja secara langsung. Akan tetapi, khusus pemula, memilih jenis investasi yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Investor baru harus memahami dulu jenis investasi untuk pemula yang cocok untuk dirinya.

Jenis Investasi Untuk Pemula

Memahami jenis investasi yang cocok untuk investor baru mencakup banyak hal, mulai dari kekurangan, kelebihan, dan modal awal yang dibutuhkan.

  1. Investasi Emas

Investasi emas adalah salah satu pilihan populer untuk investor baru. Emas sering dianggap sebagai aset paling aman karena nilainya cenderung stabil dan bisa disimpan dalam jangka panjang. Investasi ini bisa berupa pembelian emas fisik misalnya beli emas batangan atau perhiasan. Atau bisa juga dengan membeli emas digital lewat platform online.

Keuntungan utama investasi emas adalah stabilitasnya, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Emas juga mudah dicairkan menjadi uang tunai, membuatnya likuid. Bagi pemula, emas adalah investasi yang relatif mudah dipahami dan diakses.

Meski menguntungkan, investasi emas tatap punya kekurangan salah satunya adalah penyimpanannya. Emas fisik butuh tempat penyimpanan yang aman demi menghindari risiko pencurian.

Selain itu, harga emas bisa sangat fluktuatif dalam jangka pendek, sehingga diperlukan kesabaran untuk melihat keuntungan yang signifikan.

Modal awal untuk investasi emas bisa bervariasi. Namun saat ini investasi emas bisa dimulai dengan modal sangat kecil, mulai dari Rp 10.000.

2. Investasi Reksadana

Reksadana adalah jenis investasi di mana modal banyak investor akan dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi (MI) untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang.

Reksadana sangat cocok bagi pemula karena manajer investasi yang berpengalaman akan mengelola dana tersebut. MI juga mampu mengelola dana sehingga risikonya bisa lebih kecil.

Meski demikian, hasil investasi reksadana tetap tergantung pada kinerja pasar. Selain itu, terdapat biaya manajemen yang harus dibayar oleh investor.

Investor pemula bisa mulai menyimpan modalnya di reksadana dengan modal yang relatif kecil, bahkan bisa mulai dari Rp100.000.

3. Investasi Saham Jangka Panjang

Investasi ini dilakukan dengan membeli sebagian saham di sebuah perusahaan. Dengan kepemilikan tersebut, investor berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan berbentuk dividen. Selain itu investor juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham saat dijual di kemudian hari.

Sayangnya, saham punya tingkat risiko lebih tinggi dibanding jenis investasi lain. Harga saham bisa naik-turun dengan cepat. Selain itu investor butuh pengetahuan yang lebih dalam dan luas tentang pasar saham untuk membantu mereka dalam membuat keputusan terbaik.

Saat ini modal awal untuk berinvestasi di saham bervariasi, tergantung harga saham perusahaan yang ingin dibeli. Bahkan di platform saham online, pemula bisa mulai investasi dengan modal hanya Rp100.000.

4. Investasi Obligasi

Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan janji akan membayar kembali pokok utang beserta bunganya saat jatuh tempo. Investasi ini sangat cocok untuk pemula yang mencari pendapatan tetap tapi risiko rendah.

Meski menjanjikan, risiko obligasi adalah kemungkinan perusahaan atau negara gagal bayar. Selain itu, likuiditas obligasi tidak sebaik saham. Artinya obligasi tidak selalu mudah dijual kembali sebelum jatuh tempo.

Obligasi menawarkan pendapatan yang stabil dalam bentuk bunga dan risikonya lebih rendah dibanding saham. Obligasi pemerintah biasanya dianggap sangat aman dan cenderung terjangkau untuk dibeli.

Obligasi ritel yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya, bisa dibeli oleh investor pemula dengan modal mulai dari Rp1.000.000.

Itulah beberapa jenis investasi untuk pemula. Dengan memahami berbagai jenis investasi, pemula bisa memilih investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risikonya.