Bursa Karbon BEI Diluncurkan: BRI Menjadi Panutan dalam Peningkatan Keberlanjutan
Pada Selasa (26/9/2023), Presiden Jokowi (Joko Widodo) secara resmi meluncurkan Bursa Karbon di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebuah langkah bersejarah dalam upaya Indonesia melawan krisis perubahan iklim. Dalam konteks ini, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ikut berperan pro-aktif dalam mensukseskan perdagangan karbon perdana tersebut. A. Solichin Lutfiyanto, Direktur Kepatuhan BRI, mengungkapkan bahwa BRI bertekad menjadi panutan bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.
Solichin menjelaskan, “Krisis perubahan iklim yang kita hadapi saat ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi BRI dalam perdagangan karbon merupakan bukti komitmen dan kontribusi kami dalam melawan dampak perubahan iklim.”
Selain itu, BRI telah aktif memantau emisi karbon perusahaan sejak tahun 2020. Perusahaan ini mengikuti standar global SBTi (Science-Based Target Initiatives) untuk mengurangi emisi karbon secara efektif. Ini mencakup pengadaan kendaraan listrik, pemasangan panel surya, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta dukungan finansial dan non-finansial bagi nasabah agar mereka dapat bertransisi ke ekonomi yang lebih berkelanjutan.
BRI juga telah memberikan pembiayaan berkelanjutan kepada UMKM dan sektor hijau. Khusus untuk kredit sektor hijau, BRI telah menyediakan dana sebesar Rp79,4 triliun pada akhir Kuartal II 2023. Selain itu, BRI telah menerbitkan Green Bond senilai Rp5 triliun pada tahun 2022 dan Sustainability Bond senilai US$500 juta pada tahun 2019.
Dalam hal operasional, BRI telah mulai beralih ke kendaraan listrik, dengan 97 mobil listrik dan 90 motor listrik digunakan sebagai kendaraan operasional kantor per Agustus 2023. BRI juga telah memasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusatnya. Selain itu, 31 unit kerja BRI telah menggunakan panel surya sebagai alternatif sumber listrik.
Solichin menyimpulkan, “Langkah-langkah konkret yang diambil oleh BRI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan kami sebagai panutan dalam menerapkan Sustainable Banking di Indonesia.”
Pentingnya peluncuran bursa karbon ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89% melalui upaya domestik dan 43,20% dengan dukungan internasional, sesuai dengan Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang diumumkan pada 23 September 2022. Hasil perdagangan karbon di bursa ini akan diinvestasikan kembali oleh Pemerintah dalam proyek-proyek pengurangan emisi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.