Analisa Saran Investasi Chatbot AI untuk Pengambilan Keputusan Keuangan, Apakah Akurat?
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia investasi. Chatbot berbasis AI generatif kini tidak hanya membantu menjawab pertanyaan sederhana, tetapi juga mampu memberikan saran investasi yang akurat.
Salah satu inovator dalam teknologi ini adalah Bridgewise, yang telah merilis chatbot bernama ‘Bridget’. Chatbot ini mampu memberi saran investasi, bahkan mengambil posisi jual atau beli saham melalui kemitraan dengan Israel Discount Bank, salah satu bank terbesar di Israel.
Penggunaan AI dalam investasi memang semakin populer. Dalam uji coba versi beta, Bridget diminta untuk memberikan lima saham terbaik yang layak dibeli pada hari itu. Bridget langsung merespons dengan daftar lima perusahaan, lengkap dengan alasan yang mendukung rekomendasi pembelian saham tersebut.
Meskipun demikian, chatbot ini dilengkapi dengan disclaimer yang menyatakan bahwa informasi yang diberikan tidak dirancang secara spesifik untuk pengguna, dan bukan merupakan pengganti nasihat investasi pribadi.
CEO Bridgewise, Gaby Diamant mengakui bahwa risiko dalam menggunakan chatbot AI untuk membeli atau menjual saham tidak jauh berbeda dengan keputusan investasi yang dibuat oleh trader berdasarkan saran dari bank atau entitas perdagangan lainnya.
Tentu saja, hal ini telah menjadi perhatian regulator. Misalnya Regulator Israel, memberikan izin kepada Bridgewise dengan berbagai pembatasan, seperti larangan memberikan saran investasi yang terlalu spesifik kepada pengguna.
Namun, potensi chatbot AI dalam dunia investasi tidak bisa diabaikan. Bridgewise kini sedang mengembangkan fitur tambahan, termasuk prakiraan harga saham selama 12 bulan, transkrip panggilan pendapatan, dan opsi untuk membangun portofolio bertema khusus.
Perusahaan juga berencana memperluas layanan mereka ke Brasil melalui kerja sama dengan platform perdagangan lokal dan regulator setempat.
Meskipun teknologi ini menjanjikan, beberapa pihak mengingatkan tentang risiko yang mungkin muncul. Gary Gensler, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), memperingatkan bahwa krisis keuangan di masa depan bisa terjadi akibat terlalu banyaknya pialang yang bergantung pada model dan algoritma yang serupa.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga memperingatkan bahwa penggunaan AI dalam investasi bisa memicu perilaku pasar yang seragam dan menciptakan gelembung ekonomi.
Dengan potensi besar dan tantangan yang ada, analisa investasi melalui chatbot AI kini berada di persimpangan antara inovasi dan regulasi. Masa depan investasi mungkin tidak lagi ditentukan oleh manusia semata, tetapi oleh kecanggihan algoritma AI yang terus berkembang.
Demikian informasi seputar keputusan dan saran investasi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.