Bupati Blora: Pendapatan Migas dan PAD Solusi Menyikapi Penurunan TKD 2026

Bupati Blora, Arief Rohman, mengungkapkan bahwa penurunan transfer kewenangan daerah (TKD) dari pusat yang diperkirakan akan mencapai Rp370 miliar pada tahun 2026, menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Blora.

Dalam menghadapi hal tersebut, Bupati menekankan pentingnya optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan sektor migas sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan daerah.

Bupati Arief menjelaskan bahwa salah satu upaya yang akan dilakukan adalah meningkatkan potensi PAD melalui pengelolaan pajak yang lebih efisien dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Salah satu fokus utama adalah BUMD Energi yang berperan penting dalam sektor migas. Potensi pendapatan dari sektor migas, yang merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Blora, diharapkan dapat dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan daerah.

“Selain optimalisasi PAD, sektor migas juga memiliki potensi yang besar untuk mendongkrak pendapatan daerah. Ini akan menjadi catatan penting bagi kami ke depan,” ujar Bupati Arief.

Optimalisasi Pendapatan Migas dan PAD Jadi Solusi Atasi Penurunan TKD di Blora

Selain itu, untuk meningkatkan infrastruktur jalan, yang menjadi salah satu prioritas utama, Bupati juga menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan jalan dengan opsi pembiayaan yang lebih fleksibel. Termasuk di dalamnya penggunaan skema Inpres jalan daerah yang diharapkan dapat memperbaiki akses jalan di pelosok desa.

Dalam hal ini, Bupati juga mengingatkan pentingnya evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan bahwa semua program dan kebijakan berjalan efektif dan efisien. Peningkatan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat mendukung kelancaran implementasi kebijakan ini.

Dalam menghadapi penurunan transfer kewenangan daerah (TKD) yang diperkirakan terjadi pada tahun 2026, Bupati Blora, Arief Rohman, menyarankan untuk fokus pada optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan potensi pendapatan sektor migas.

Selain itu, perhatian terhadap pengelolaan BUMD dan pembangunan infrastruktur juga menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan daerah. Evaluasi terhadap kinerja OPD dan peningkatan profesionalisme ASN diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan tersebut.

Demikian informasi seputar efisiensi dan efektivitas pendapatan migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.