Pinjaman Online, Solusi Pembiayaan Untuk UMKM
Munculnya perusahaan fintech berupa pinjaman online dapat menjadi solusi bagi para pebisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kementerian Koperasi menyambut baik dengan adanya perusahaan fintech yang berkembang di Indonesia.
Para pengusaha UMKM dapat memanfaatkan pembiayaan tersebut melalui pinjaman online. Nantinya perusahaan fintech tersebut harus sudah terdaftar agar para pengusaha juga dapat melakukan proses secara lebih mudah dan terpercaya.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM, Yuana Setyowati menjelaskan bahwa dengan adanya perusahaan fintech dengan sistem pinjaman online tentu akan berdampak baik terhadap UMKM di Indonesia. Hal ini karena semakin banyak askes pembiayaan atau modal, maka UMKM akan bertumbuh dengan baik.
Yuana juga menambahkan bahwa dengan keberadaan finansial teknologi tersebut, alternatif pembiayaan UMKM akan jauh lebih mudah. Di tahun 2017, UMKM sangat sulit untuk mendapatkan modal dari bank. Menurut data dari Bank Indonesia di tahun 2017, debitur UMKM hanya mencapai 20.
UMKM juga dapat bermitra dengan perusahaan fintech. Namun para nasabah harus paham dan selektif dalam memilih perusahaan fintech. Pilihlah perusahaan fintech yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keungan (OJK).
Jika memilihat data dari OJK, UMKM di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi bagai perekonomian nasional, yakni menyumbang sekitar 60 persen Ptoduk Domestik Bruto serta penyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
Pentingnya UMKM dalam mendukung pertumbuhan perekonomian tersebut maka harus didukung penguatan dalam kapasitas UMKM. Penguatan tersebut diantaranya adalah dengan meningkatkan kemampuan UMKM seperti mengelola keuangan serta memperluas dalam akses keuangan.
CEO dan Founfer UangTeman, Aidil Zulkifli mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan yang berbais financial teknology, pihaknya siap untuk memberikan pinjaman dana kepada para pelaku bisnis UMKM di Tanah Air.
Untuk meningkatkan dan mempermudah pembiayaan di sektor UMKM, UangTeman sudah bekerjasama dengan J Trust Bank, yakni berupa fasilitas pendanaan Rp 15 miliar dalam bentuk kredit mikro. Segmen pinjaman mikro di Indonesia cukup besar. Menurut data dari KPMG Microfinance Study 2014, terdapat lebih dari 105 juta masyarakat indonesia yang memerlukan pinjaman mikro.