Impor Migas di Balikpapan Naik 67 Persen: Gas Dominasi Nilai Impor!
Nilai impor migas di Balikpapan mengalami lonjakan signifikan pada Oktober 2024, mencapai USD683,33 juta. Kenaikan sebesar 67,33 persen dibandingkan September 2024 ini didorong oleh lonjakan impor migas, terutama gas.
“Impor migas di Balikpapan pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD535,70 juta, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai USD263,78 juta,” jelas Marinda Dama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan.
Gas menjadi komoditas utama yang menyumbang kenaikan ini, dengan lonjakan sebesar 124,79 persen atau sekitar USD24,72 juta. Sektor migas pun terbukti memainkan peran vital dalam perekonomian Balikpapan, menyumbang lebih dari 78 persen total nilai impor bulan tersebut.
Meski demikian, sektor nonmigas juga menunjukkan peningkatan meski tidak sebesar migas. Nilai impor nonmigas pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD147,63 juta, naik tipis dibandingkan September yang mencapai USD144,59 juta.
Mayoritas impor Balikpapan berasal dari Nigeria, yang menyumbang USD143,54 juta, diikuti Singapura dengan USD109,64 juta, dan Brasil sebesar USD79,22 juta. Singapura memimpin dalam total kontribusi impor sepanjang Januari-Oktober 2024, menyumbang USD877,21 juta atau 128,37 persen dari total impor.
Namun, lonjakan impor migas di Balikpapan juga membawa konsekuensi negatif. Balikpapan mencatat defisit neraca perdagangan sebesar USD103,46 juta pada Oktober 2024. Sektor migas menjadi penyebab utama dengan defisit USD425,27 juta, sementara sektor nonmigas mencatat surplus sebesar USD321,81 juta.
Peningkatan impor migas menunjukkan tingginya kebutuhan energi di Balikpapan. Namun, pemerintah diharapkan dapat menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menekan defisit perdagangan agar tetap berkelanjutan.
Demikian informasi seputar impor migas di Balikpapan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.