Investasi AI Picu Kekhawatiran di Pasar Saham Korsel dan Taiwan, Turun Drastis?
Pada perdagangan Senin (15/12/25), bursa saham Korea Selatan dan Taiwan mengalami penurunan signifikan, dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap besarnya investasi yang digelontorkan perusahaan teknologi untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Pasar merespons ketidakpastian terkait potensi keuntungan jangka panjang dari investasi ini, yang mulai menimbulkan keraguan di kalangan pelaku pasar.
Investasi AI Picu Sentimen Negatif di Pasar Saham Teknologi
Indeks saham Korea Selatan turun tajam sebesar 2,8%, menuju penurunan terbesar dalam hampir empat pekan terakhir. Penurunan tersebut terutama dipicu oleh sektor teknologi, dengan saham Samsung Electronics turun 4% dan SK Hynix merosot 6,3%.
Begitu pula dengan bursa saham Taiwan yang terkoreksi 1,8%, didorong oleh penurunan saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) sebesar 2,4%. TSMC, yang merupakan produsen chip terbesar di dunia, turut merasakan dampak negatif dari sentimen pasar yang berhubungan dengan AI.
Kekhawatiran ini muncul setelah sektor teknologi Wall Street juga tertekan tajam akibat adanya peringatan mengenai potensi terbentuknya gelembung (bubble) AI. Perusahaan-perusahaan chip dan komputasi awan memproyeksikan kinerja yang lebih lemah, sehingga meragukan keberlanjutan lonjakan investasi AI yang telah menarik perhatian besar tahun ini.
Sementara itu, pasar global juga memperhatikan perkembangan kebijakan bank sentral di kawasan Asia, dengan Bank Sentral Taiwan yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada rapat minggu ini.
Di Asia Tenggara, Bank of Thailand diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sementara Bank Indonesia juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan guna menghadapi tekanan terhadap rupiah.
Meski terjadi penurunan, saham Korea Selatan dan Taiwan masih mencatatkan kinerja yang baik sepanjang tahun ini, dengan Korea Selatan mencatatkan lonjakan 71% dan Taiwan sekitar 21%, berkat euforia investasi AI.
Meskipun sektor teknologi telah memberikan keuntungan signifikan sepanjang tahun ini, kekhawatiran investor terkait keberlanjutan investasi AI mulai memengaruhi pasar saham Korea Selatan dan Taiwan. Sentimen negatif ini juga diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan bank sentral yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Demikian informasi seputar investasi AI. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tuluskarya.Com.









