Wuling Tambah Investasi di Indonesia Rp 9 Triliun

Wuling Motors produsen kendaraan asal Tiongkok dikabarkan akan kembali mengucurkan investasinya di Indonesia dengan total nilai investasinya mencapai Rp 9 triliun. Investasi Wuling Motors digunakan untuk mengembangkan beberapa fasilitas pendukung perkembangan Wuling di Indonesia.

Wuling sendiri memang sedang intens memperluas eksistensi produk kendaraan asal Tiongkok ini di pasar Indonesia. Hal ini juga diiyakan oleh Sekretaris Jendral Kementerian Perindustrian Haris Munandari. Investasi yang dilakukan Wuling di Indonesia kali ini akan lebih untuk tujuan memastikan ketersediaan suku cadang hingga memperkuat teknologi untuk pusat riset dan pengembangannya atau Research and Development (R&D)Center.

“Iya, Wuling  mau ekspansi Rp9 triliun. Jadi, dia mau serius mengembangkan usahanya di Indonesia, sehingga dia mau investasi,” kata Haris di Jakarta, Rabu (26/12) dilansir dari katadara.co.id.

Menurutnya, industri otomotif memiliki karakteristik sedikit berbeda dengan industri lain karena tak bisa sembarang pemain bisa ikut masuk dan bersaing. Sehingga perlu upaya lebih agar kepuasan dan kepercayaan pelanggan bisa terus terjaga.

Menanggapi investasi yang akan dilakukan oleh Wuling yang merupakan salah satu produsen kendaraan asal Tiongkok, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut industri otomotif menjadi andalan perekonomian  Indonesia di tengah tekanan dinamika perekonomian global.

Beberapa indikasi ini bisa dilihat dari kontribusi industri otomotif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 10,16% pada tahun 2017 serta mampu menyerap tenaga kerja langsung sekitar 350 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.

Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN (setelah Thailand yang menguasai sekitar 50 persen dari produksi mobil di wilayah ASEAN).

Namun, dalam hal ukuran pasar, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN, menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Bersama-sama, kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat.