Gudang Garam Kucurkan Dana 5 Triliun Untuk Bandara Kediri

PT Gudang Garam Tbk siap menggelontorkan dana sebesar 5 Triliun rupiah untuk membangun Bandara Kediri. Saat ini rencana tersebut sudah mulai digodok Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sehingga ini menjadi langkah maju untuk merealisasikannya.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengusulkan izin prinsip Bandara Kediri. Selain itu, penetapan lokasi yang direkomendasikan pemerintah daerah setempat.

Agus menambahkan jika pihaknya tidak dapat menetapkan lokasi tanpa adanya rekomendasi pemda setempat. Semua investasi tersebut dibiayai oleh swasta yakni PT Gudang Garam. Diperkirakan untuk membangun Bandara Kediri membutuhkan lahan seluas 457 hektar.

Saat ini PT Gudang Garam Tbk sudah memiliki 250 hektar dan sisanya adalah 117 yang sedang diupayakan. Sedangkan untuk landasan pacu Bandara Kediri akan dibangun sepanjang 2.400 meter dan selanjutnya akan dibangun sepanjang 3.000 meter.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengungkapkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur, para Bupati di sekitar Kediri, dan TNI AU. Menteri Budi mengingatkan agar prinsip yang utama adalah semua pihak setuju akan dibangunnya bandara.

Hal ini karena Bandara Kediri nantinya akan menjadi bandara komersil yang menaungi 15 juta penduduk dari 10 kabupaten di sekitarnya.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan jika pihaknya juga mendorong agar proyek pembangunan Bandara Kediri segera terlaksana. Menurutnya nantinya setelah jadi bandara tersebut akan dihibahkan untuk pemerintah yang kemudian dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

Menko Luhut berharap Bandara Kediri dapat dibangun mulai akhir 2018 dan pada 2019 dapat soft opening.

Menurut PT Gudang Garam, pihaknya membangun Bandara Kediri tujuannya adalah untuk memajukan wilayah disekitar Bandara. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu pergi ke Surabaya atau ke Solo untuk menggunakan transportasi udara.

Bandara Kediri bernilai 5 triliun rupiah ini diupayakan menjadi bandara internasional. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan jika pihaknya akan membantu desain dasar untuk menjadi bandara kelas internasional.